Struktur
kalimat dapat dianalisis dari tiga segi, yaitu segi fungsi, kategori, dan peran
semantis. Berdasarkan segi fungsi, struktur kalimat dapat terdiri atas unsur
subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Subjek biasanya
didefinisikan sebagai sesuatu yang menjadi pokok, dasar, atau hal yang ingin
dikemukakan oleh pembicara atau penulis. Predikat adalah pernyataan mengenai
subjek atau hal yang berhubungan dengan subjek. Setelah predikat, biasanya
diletakkan objek. Keberadaan objek sangat tergantung pada predikatnya. Jika
predikatnya berbentuk verba transitif maka akan muncul objek. Namun, jika
predikatnya berbentuk verba intransitif maka yang akan muncul kemudian adalah
pelengkap. Unsur selanjutnya adalah keterangan, yaitu unsur kalimat yang berisi
informasi tambahan. Informasi tersebut biasanya berhubungan dengan tempat,
waktu, cara, dan sebagainya.
Kalimat
dapat pula dianalisis berdasarkan kategorinya. Dalam tata bahasa tradisional,
istilah kategori sering disebut dengan istilah kelas kata. Dalam bahasa
Indonesia ada empat kategori sintaksis utama, yaitu:
(a)
Nomina atau kata benda,
(b)
Verba atau kata kerja,
(c)
Ajektiva atau kata sifat, dan
(d)
Adverbia atau kata keterangan.
Analisis
yang ketiga adalah analisis sintaksis dari segi peran. Analisis ini berhubungan
dengan semantis. Suatu kata dalam konteks kalimat memiliki peran semantis
tertentu. Beberapa pakar linguistik menggunakan istilah yang berbeda untuk
pembicaraan peran-peran dalam sintaksis, namun sebenarnya substansinya sama.
Pembedaan
antara fungsi dan peran dapat disimpulkan bahwa sutu fungsi tidak berarti
apa-apa , suatu fungsi tidak bermakna apa-apa . contohnya kalimat ayah
pergi.subyeknya adalah ayah yang berarti sesuatu yang hanya menyangkut arti
leksikalnya bukan arti gramatikalnya. Namun dapat juga dikatakan bahwa ayah
adalah pelaku akan tetapi pelaku adalah peran bukan fungsi dan kata ayah
merupakan kata benda yang berarti kategori, bukan fungsi.kesimpulannya di
tempat subyek terdapat suatu konstutuen yang berarti sesuatu, yang secara
leksikal dan secara granmatikal sebagai peran . dalam bahasa tertentu tidak
sembarang kategori yang basa bisa mengisi fungsi mis, predikat .
Sumber
- Alwi, Hasan dkk. (peny), (2000). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
- Chaer, Abdul. (1994). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. .
- Parera, J.D. (1988). Sintaksis. Jakarta: Gramedia.
- Verharr, J.W.M. (1978). Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar