Rabu, 08 Juni 2011

analisis kalimat


Struktur kalimat dapat dianalisis dari tiga segi, yaitu segi fungsi, kategori, dan peran semantis. Berdasarkan segi fungsi, struktur kalimat dapat terdiri atas unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Subjek biasanya didefinisikan sebagai sesuatu yang menjadi pokok, dasar, atau hal yang ingin dikemukakan oleh pembicara atau penulis. Predikat adalah pernyataan mengenai subjek atau hal yang berhubungan dengan subjek. Setelah predikat, biasanya diletakkan objek. Keberadaan objek sangat tergantung pada predikatnya. Jika predikatnya berbentuk verba transitif maka akan muncul objek. Namun, jika predikatnya berbentuk verba intransitif maka yang akan muncul kemudian adalah pelengkap. Unsur selanjutnya adalah keterangan, yaitu unsur kalimat yang berisi informasi tambahan. Informasi tersebut biasanya berhubungan dengan tempat, waktu, cara, dan sebagainya.
Kalimat dapat pula dianalisis berdasarkan kategorinya. Dalam tata bahasa tradisional, istilah kategori sering disebut dengan istilah kelas kata. Dalam bahasa Indonesia ada empat kategori sintaksis utama, yaitu:
(a) Nomina atau kata benda,
(b) Verba atau kata kerja,
(c) Ajektiva atau kata sifat, dan
(d) Adverbia atau kata keterangan.
Analisis yang ketiga adalah analisis sintaksis dari segi peran. Analisis ini berhubungan dengan semantis. Suatu kata dalam konteks kalimat memiliki peran semantis tertentu. Beberapa pakar linguistik menggunakan istilah yang berbeda untuk pembicaraan peran-peran dalam sintaksis, namun sebenarnya substansinya sama.
Pembedaan antara fungsi dan peran dapat disimpulkan bahwa sutu fungsi tidak berarti apa-apa , suatu fungsi tidak bermakna apa-apa . contohnya kalimat ayah pergi.subyeknya adalah ayah yang berarti sesuatu yang hanya menyangkut arti leksikalnya bukan arti gramatikalnya. Namun dapat juga dikatakan bahwa ayah adalah pelaku akan tetapi pelaku adalah peran bukan fungsi dan kata ayah merupakan kata benda yang berarti kategori, bukan fungsi.kesimpulannya di tempat subyek terdapat suatu konstutuen yang berarti sesuatu, yang secara leksikal dan secara granmatikal sebagai peran . dalam bahasa tertentu tidak sembarang kategori yang basa bisa mengisi fungsi mis, predikat .





Sumber
  • Alwi, Hasan dkk. (peny), (2000). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
  • Chaer, Abdul. (1994). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. .
  • Parera, J.D. (1988). Sintaksis. Jakarta: Gramedia.
  • Verharr, J.W.M. (1978). Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar