TUGAS
TEKS-TEKS NARATIF
Teks-teks
naratif adalah semua teks yang tidak bersifat dialogdan isinya
merupakan suatu kisah sejarah dan sebuah deretan peristiwa. Teks naratif
bermacam-macam baik dalam bentuk sastra ataupun beberapa bentuk berita
acara,surat kabar dan masih banyak lagi. Pemaparan teks-teks naratif
dapat dilakukan dengan berbagai aspek yaitu :
· Aspek yang berhubungan dengan kata-kata,segi bahasa dan teksnya.
Adanya pencampuran bahasa atau dengan kata lain situasi bahasa dalam penuturan penutur yang berbeda bersifat homogeny.
· Aspek yang berhubungan dengan isi teks
Dalam hal ini aspek tersebut berhubungan dengan teksnya sehingga cerita tidak terikat sama sekali dengan sarana bahasa.
· Aspek yang berhubungan dengan alur
Aspek
tersebut merupakan penentuan alur peristiwa dengan memperhatikan posisi
para pelaku dengan peristiwa-peristiwa yang bersangkutan.
Selain
dari aspek tersebut, masih terdapat beberapa aspek yang dapat
digolongkan dalam hubungannya dengan teks-teks naratif. Actor(tokoh),
dalam hal ini actor merupakan pemunculan karakter individual dari
seorang tokoh atu pelaku dalam meneliti. Teks-teks
naratif memiliki bahasa yang bercampur. Para aktor atau pelaku
berbicara baik secara sekunder maupun secara primer, penuturan langsung
dan penuturan tidak langsung serta menarasikan ungkapan bahasa.
. Pencerita
sekunder tidak hadir secara intern dalam cerita yang dituturkannya.
Pencerita intern merupakan bagian dalam dunia yang dipantulkan dalam
cerita. Juru bicara primer bertindak sebagai juru bicara. Penuturan
tidak langsung memiliki sifat ilusi ketelitian yaitu kata-kata yang
diucapkan merukan makna gramatikal. Penuturan langsung secara bebas
yaitu penampilan tidak langsung seperti dalam penuturan tidak langsung.
Secara simentik kata bebas berarti iya tidak dapat mengatakan tidak pada
sesuatu yang telah disepakati.penuturan tidak langsung bebas tidak
memastikan status kata-kata yang dikutip. Antara pembicara dan pendengar
terdapat hubungan yang simetri. Terkadang pendengar primer hamper
identik dengan pencerita primer. Pendengar tersier adalah para pelaku
yang disapa oleh berbagai pencerita tersier. Dalam dialog-dialog
pencerita dan pendengar silih berganti.
Dalam
penampilan ungkapan bahasa tidak langsung, pencerita primer mengambil
alih tanggung jawab bagi ungkapan –ungkapan para pelaku. Peristiwa atau
situasi yang ditampilkan merupakan pangkal dari suatu visi. Dalam
sebuah cerita unsure-unsur peristiwa disajikan dalam dara tertentu dan
disajikan sebuah visi terhadap deretan peristiwa. Hubungan antara
unsure-unsur dan visi disajiakan kepada kita dan disebut
fokalisasi(focus=kancah perhatian). Fokalisator adalah subjek dari
fokalisasi, orang atau lembaga memiliki deretan-deretan peristiwa. Fokalisasi
dapat dilakukan oleh seorang tokoh dalam cerita atau juru kunci
tersebut. Menceritakan sesuatu selalu menyangkut fokalisasi. Fokalisator
primer selalu disamakan dengan pencerita sekunder. Jika fokalisator
sama dengan seorang tokoh , maka secara teknis tokoh itu lebih beruntung
daripada teknis tokoh itu lebih beruntung daripada tokoh. Pembaca yang
turut melihat dengan tokoh itu pada prinsipnya cenderung menerima visi
yang lewat tokoh itu prinsipnya cenderung menerima visi yang lewat tokoh
itu disajikan.
Terikatnya
seorang fokalisator kepada seorang tokoh mengakibatkan sikap yang berat
sebelah dan keterbatasan. Fokalisasi yang terikat akan seorang tokoh
dapat berganti, beralih dari tokoh yang satu dengan tokoh yang lain dan
merupakan asalmuasal sebuah konflik.
Tahap-tahap fokalisasi
Teks
dalam berbagai juru bicara dapat dicangkokkan. Tahap-tahap penceritaan
dapat dikenal karna bentuknya yang jelas. Kata-kata kerja seperti
berkata dan sinonom-sinonimnya menunjukkan bahwa suatu tahap penceritaan
kedua dicangkokkan pada tahap pertama. Bila fokalisasi dicangkokkan
dalam bentuk penuturan tidak langsung secara bebas.
Kasus-kasus tidak jelas
a. Kalimat-kalimat sebelimnya
b. Kalimat-kalimat bereikut
c. Cirri-ciri stilistik
Objek-objek yang difokalisasikan dalam
susunan dunia rekaan yaitu tokoh-tokoh, benda-benda, pemandangan alam,
peristiwa-peristiwa, dan semua yang berhubungan dengan dunia rekaan.
Tokoh-tokoh
pertama-tama dicirikan oleh cara mereka memandang ikhwal sekitar
mereka. Maka dari itu, hubungan antara subjek dan objek fokalisasi
menarik untuk ditinjau. Untuk menganalisah akibat fokalisasi terhadap
seorang tokoh. Selain itu, hubungan antara cirri tokoh yang satu dan
cirri tokoh yang lain menentukan profil seorang tokoh. Penyajian
peristiwa-peristiwa , ruang merupakan dunia yang menampung para tokoh.
Alur
merupakan konstruksi yang dibuat pembaca mengenai sebuah deretan
peristiwa yang secara logik dan kronologik saling berkaitan dan yang
diakibatkan atau dialami oleh para pelaku. Alur sebuah
cerita dapat disimpulkan dari data yang disajikan dalam teks. Hubungan
antara peristiwa-peristiwa fungsional akan terkumpul sejumlah kelompok .
episode-episode yang paling pokok adalah situasi awal, komplikasi dan
penyelesaian. Siatuasi tersebut dapat dikombinasikan dan diulangi dalam
satu alur. Sebagian besar alur merupakan komplikasi. Secara global
merupoakan kemajuan atau kemunduran, selagi pelaku maju atau mundur.
Para pelaku terlihat dalam proses pembinaan alur. Model aktansi dan
model pembuat. Alur dapat dipandang sebagai suatu usaha atau perjuangan
yang terarah. Para pelaku dapat dibagikan menurut kelompok-kelompok yang
masing-masing mempunyai suatu hubungan tetap dan tertentu dengan usaha
atau perjuangan. Hubungan pertama dan utama yang perlu dicatat yaitu
hubungan antara pelaku yang memperjuangkan tujuannya. Hubungan antara
pejuang dan tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar